Aktivitas belanja online dan pengiriman barang di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan volume ekspedisi naik 19% pada 2024, dengan kategori produk fragile, elektronik, dan fashion menjadi penyumbang terbesar. Peningkatan ini membuat kebutuhan akan bahan packing yang aman semakin penting.
Packing bukan hanya sekadar membungkus barang, melainkan perlindungan utama dari risiko benturan, tekanan, dan cuaca selama perjalanan. Pemilihan bahan packing yang tepat akan menentukan apakah barang sampai tujuan dalam kondisi baik atau mengalami kerusakan.
Menurut Packaging Digest, sekitar 11% barang yang masuk ke pusat distribusi sudah mengalami kerusakan akibat tekanan atau kemasan yang tidak memadai. Bahkan, data Amcor mencatat bahwa 34% pengembalian barang e-commerce disebabkan oleh kerusakan produk akibat packaging buruk. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya penggunaan bahan packing yang benar dan sesuai standar.
Mengapa Pemilihan Bahan Packing Itu Penting?

Bahan packing menjadi faktor utama dalam menjaga keamanan barang. Tanpa bahan yang sesuai, risiko kerusakan akan lebih tinggi.
1. Melindungi dari Benturan dan Tekanan
Bahan packing yang tepat mampu menyerap guncangan saat barang ditumpuk atau bergeser. Hal ini mengurangi risiko pecah dan penyok.
2. Mencegah Masuknya Air dan Debu
Beberapa bahan memiliki sifat kedap air. Fungsinya menjaga barang tetap kering meski terkena hujan atau kelembapan.
3. Menjaga Nilai Ekonomis Barang
Barang yang sampai dengan aman meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini juga mengurangi biaya retur atau klaim asuransi.
Jenis Bahan Packing yang Paling Aman

Setiap jenis barang membutuhkan bahan packing berbeda. Berikut adalah bahan packing yang umum digunakan dalam ekspedisi dan terbukti aman.
1. Kardus Tebal (Double Wall)
Kardus double wall memiliki dua lapisan bergelombang. Kekuatan ini menjadikannya pilihan utama untuk barang berat dan besar. Kardus tebal mampu menahan tekanan dan meminimalkan kerusakan akibat tumpukan.
2. Bubble Wrap
Bubble wrap populer karena efektif melindungi barang fragile. Lapisan gelembung udara berfungsi menyerap guncangan. Untuk barang elektronik, gunakan bubble wrap anti-statis agar komponen tetap aman dari listrik statis.
3. Plastik Stretch Film
Stretch film digunakan untuk membungkus paket besar atau furniture. Plastik ini menjaga barang tetap rapat, melindungi dari debu, dan memberikan perlindungan ekstra terhadap kelembapan.
4. Styrofoam dan Busa Pelindung
Styrofoam cocok untuk melindungi barang pecah belah atau elektronik. Material ini mampu menahan guncangan keras. Sementara busa lembaran efektif melapisi permukaan barang agar tidak tergores.
5. Lakban Berkualitas Tinggi
Lakban berfungsi menyegel kardus atau plastik agar tetap tertutup rapat. Gunakan lakban dengan daya rekat kuat untuk memastikan paket tidak terbuka selama pengiriman.
6. Kayu (Peti Kayu)
Untuk barang besar dan bernilai tinggi, peti kayu adalah pilihan terbaik. Material ini sangat kuat, mampu melindungi barang dari benturan keras, serta menjaga stabilitas selama perjalanan jauh.
7. Silica Gel
Silica gel mungkin kecil, tetapi fungsinya vital. Bahan ini mencegah kelembapan yang bisa merusak pakaian, tekstil, hingga barang elektronik.
8. Kertas Kraft dan Karton Pelindung
Kertas kraft sering digunakan untuk mengisi ruang kosong dalam paket. Material ini mencegah pergerakan barang di dalam kardus. Karton tambahan juga membantu melapisi permukaan agar lebih aman.
Baca Juga : Cara Packing Furniture & Barang Besar
Tips Memilih Bahan Packing yang Tepat
Pemilihan bahan packing sebaiknya disesuaikan dengan jenis barang. Berikut beberapa tips penting.
1. Sesuaikan dengan Jenis Barang
Barang fragile lebih cocok menggunakan bubble wrap, sedangkan barang besar memerlukan kardus tebal atau peti kayu.
2. Pertimbangkan Jarak Pengiriman
Untuk pengiriman jarak jauh, gunakan bahan ganda seperti kardus dan bubble wrap sekaligus. Lapisan berlebih mengurangi risiko kerusakan.
3. Gunakan Bahan Ramah Lingkungan
Saat ini tersedia bahan packing ramah lingkungan seperti kertas daur ulang. Selain aman, pilihan ini juga mendukung praktik berkelanjutan.
4. Jangan Mengandalkan Satu Jenis Saja
Menggabungkan beberapa bahan packing seringkali lebih efektif. Misalnya, pakaian dalam plastik bening lalu dimasukkan ke kardus yang dilapisi stretch film.
Kesalahan Umum dalam Pemilihan Bahan Packing

Meski terlihat sederhana, masih banyak kesalahan dilakukan saat memilih bahan packing.
1. Menggunakan Kardus Tipis
Kardus tipis tidak mampu menahan beban berat. Akibatnya, barang mudah rusak ketika tertimpa paket lain.
2. Mengabaikan Perlindungan Kelembapan
Tidak menambahkan plastik wrap atau silica gel membuat barang rentan lembap. Hal ini sering menyebabkan kerusakan saat musim hujan.
3. Menggunakan Lakban Berkualitas Rendah
Lakban murah sering kali mudah terlepas. Paket yang terbuka di perjalanan sangat berisiko kehilangan isi.
4. Tidak Mengisi Ruang Kosong
Ruang kosong dalam kardus membuat barang mudah bergeser. Mengabaikan hal ini meningkatkan potensi kerusakan.
Baca Juga : Cara Packing Barang Elektronik Agar Tidak Rusak
Kesimpulan
Pemilihan bahan packing yang tepat adalah kunci agar barang aman sampai tujuan. Kardus double wall, bubble wrap, stretch film, busa, hingga peti kayu memiliki peran masing-masing. Dengan kombinasi bahan yang sesuai, risiko kerusakan bisa ditekan seminimal mungkin.
Packing bukan hanya soal melindungi barang, tetapi juga menjaga reputasi pengirim dan kepuasan penerima. Data menunjukkan bahwa hingga 34% return barang e-commerce terjadi karena kerusakan packaging. Menggunakan bahan packing yang aman adalah investasi penting dalam setiap aktivitas ekspedisi.
Tinggalkan komentar